EMPAT KOMPONEN UTAMA KURIKULUM (Isi/Materi Kurikulum)
Langkah-langkah yang telah dikemukakan oleh ketiga ahli kurikulum di postingan sebelumnya menggambarkan aspek-aspek atau komponen-komponen utama yang harus dikembangkan dalam setiap kegiatan pengembangan kurikulum. Aspek atau komponen tersebut adalah:
- tujuan,
- isi/bahan,
- strategi pembelajaran, dan
- evaluasi.
Uraian berikut lebih diarahkan pada pembahasan mengenai aspek kedua dalam komponen utama kurikulum.
2. Isi/Materi Kurikulum
Komponen kedua setelah tujuan dalam pengembangan kurikulum yaitu penetapan isi atau materi kurikulum. Pengkajian masalah isi kurikulum ini menempati posisi yang penting dan turut menentukan kualitas suatu kurikulum lembaga pendidikan. Dengan demikian, isi kurikulum ini harus disusun sedemikian rupa agar dapat menunjang tercapainya tujuan kurikulum pendidikan.
Saylor dan Alexander (Zais, 1976) mengemukakan bahwa isi kurikulum itu meliputi fakta-fakta, observasi, data, persepsi, penginderaan, pemecahan masalah, yang berasal dari pikiran manusia dan pengalamannya yang diatur dan diorganisasi dalam bentuk gagasan (ideas), konsep (concept), generalisasi (generalization), prinsip-prinsip (principles), dan pemecahan masalah (solution). Sementara itu, Hyman (Zais, 1976) mendefinisikan isi/konten kurikulum ke dalam tiga elemen, yaitu pengetahuan/knowledge (misalnya fakta-fakta, eksplanasi, prinsip-prinsip, definisi), keterampilan dan
proses (misalnya membaca, menulis, menghitung, berpikir kritis, pengambilan keputusan, berkomunikasi), serta nilai/values (misalnya keyakinan tentang baik-buruk, benar-salah, indah-jelek).
Nana Sudjana (1988) mengungkapkan secara umum sifat bahan/isi ke dalam beberapa kategori, yaitu fakta, konsep, prinsip, dan keterampilan. Fakta adalah sifat dari suatu gejala, peristiwa, benda, yang wujudnya dapat ditangkap oleh pancaindra manusia dan dapat dipelajari melalui informasi dalam bentuk lambang, kata-kata, dan istilah-istilah. Konsep atau pengertian yaitu serangkaian perangsang yang mempunyai sifat-sifat yang sama. Suatu konsep dibentuk melalui pola unsur bersama di antara anggota kumpulan atau rangkaian. Dengan demikian, hakikat konsep adalah klasifikasi dari pola yang bersamaan. Prinsip adalah pola antarhubungan fungsional di antara konsep. Dengan kata lain, prinsip merupakan hubungan fungsional dari beberapa konsep. Keterampilan adalah pola kegiatan yang bertujuan, yang memerlukan manipulasi dan koordinasi informasi yang dipelajari. Keterampilan ini dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu keterampilan fisik dan keterampilan intelektual.
Sebenarnya, sangat banyak hal (pengetahuan, keterampilan, dan nilai) yang perlu diberikan kepada peserta didik, namun tidak mungkin semuanya dijadikan sebagai isi kurikulum pendidikan. Oleh karena itu, perlu diadakan pilihan-pilihan (choices). Karena banyaknya pilihan-pilihan tersebut, dikatakan bahwa kurikulum itu pada hakikatnya adalah “is a matter of choices” (Nasution, 1987). Untuk menentukan isi/bahan mana yang sangat esensial dijadikan sebagai isi kurikulum tersebut, diperlukan berbagai kriteria.
Berikut ini diuraikan beberapa kriteria menurut tiga orang ahli kurikulum. Perhatikan dan cermati dengan saksama, kemudian coba Anda diskusikan dengan teman-teman mahasiswa lain. Zais (1976) menentukan empat kriteria dalam melakukan pemilihan isi/materi kurikulum, yaitu sebagai berikut.
- Kriteria signifikansi (significance) bahwa isi kurikulum harus memiliki tingkat kebermaknaan yang tinggi.
- Kriteria kegunaan (utility) bahwa isi kurikulum harus bernilai guna bagi kehidupan.
- Kriteria minat (interest) bahwa kurikulum harus sesuai dengan minat siswa.
- Kriteria pengembangan manusia (human development) bahwa kurikulum harus sesuai dengan perkembangan individu.
Hilda Taba menetapkan kriteria dalam melakukan pemilihan isi/materi kurikulum sebagai berikut.
- Isi kurikulum harus valid (sahih) dan signifikan.
- Isi kurikulum berpegang kepada kenyataan-kenyataan sosial.
- Kedalaman dan keluasan isi kurikulum harus seimbang.
- Isi kurikulum menjangkau tujuan yang luas, meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
- Isi kurikulum harus dapat dipelajari dan disesuaikan dengan pengalaman siswa.
- Isi kurikulum harus dapat memenuhi kebutuhan dan menarik minat siswa.
Ronald C. Doll (1974) juga mengemukakan beberapa kriteria pemilihan isi kurikulum sebagai berikut.
- Validitas dan signifikansi bahan (subject matter) sebagai disiplin ilmu
- Keseimbangan yang tepat dari ruang lingkup bahan (scope) dan kedalamannya (depth)
- Kesesuaian dengan kebutuhan dan minat siswa
- Daya tahan (durability) bahan
- Hubungan logis bahan antara ide pokok (main ideas) dan konsep dasar (basic concept)
- Kemampuan siswa mempelajari bahan tersebut
- Kemungkinan menjelaskan bahan itu dengan data dari disiplin ilmu lain
Dalam mengkaji isi atau materi kurikulum ini, sering dihadapkan pada masalah scope dan sequence. Scope atau ruang lingkup isi kurikulum dimaksudkan untuk menyatakan keluasan dan kedalaman bahan, sedangkan sequence menyangkut urutan (order) isi kurikulum. Menurut S. Nasution (1987), pengurutan bahan kurikulum tersebut dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
- Urutan secara kronologis, yaitu menurut terjadinya suatu peristiwa
- Urutan secara logis yang dilakukan menurut logika
- Urutan bahan dari sederhana menuju yang lebih kompleks
- Urutan bahan dari mudah menuju yang lebih sulit
- Urutan bahan dari spesifik menuju yang lebih umum
- Urutan bahan berdasarkan psikologi unsur, yaitu dari bagian-bagian kepada keseluruhan
- Urutan bahan berdasarkan psikologi gestalt, yaitu dari keseluruhan menuju bagian-bagian
Sejalan dengan pendapat di atas, Nana Syaodih Sukmadinata (1988) berdasarkan beberapa sumber, mengungkapkan beberapa cara menyusun sekuens bahan sebagai berikut.
- Sekuens kronologis
- Sekuens kausal
- Sekuens struktural
- Sekuens logis dan psikologis
- Sekuens spiral
- Sekuens rangkaian ke belakang
- Sekuens berdasarkan hierarki belajar
Penetapan sekuens atau urutan mana yang akan dipilih nampaknya sangat tergantung pada sifat-sifat materi/isi kurikulum sebagaimana telah diungkapkan pada bagian terdahulu, juga harus memiliki konsistensi dengan tujuan yang telah dirumuskan.
0 Response to "EMPAT KOMPONEN UTAMA KURIKULUM (Isi/Materi Kurikulum)"
Post a Comment